KARO, KABARSUMUT.com – Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH dan Ketua Moderamen GBKP Pdt. Agustinus Purba, menggelar diskusi daring bersama Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Jumat (12/6/2020). Diskusi digelar dalam rangka persiapan new normal di Karo.
Diskusi melalui aplikasi zoom meeting bertajuk ‘Penanganan Covid-19 dan Persiapan New Normal di Karo’ ini turut diikuti oleh Plh. GTPP Covid-19 Ir. Martin Sitepu, Kepala Dinas Kesehatan drg. Irna Safrina br Sembiring Meliala, Direktur Utama RSU Kabanjahe dr. Arjuna Wijaya SpP, serta senior GMKI Baltasar Tarigan dan Ade Roy Karo Sekali selaku moderator diskusi.
Mengawali diskusi, Ade Roy Karo Sekali mengatakan dengan adanya kegiatan ini, kaum millenial dan mahasiswa khususnya, dapat menampung pemikiran positif dalam menghadapi pandemi Covid-19 secara global saat ini. “Untuk itu, kepada peserta diskusi, mari berikan masukan-masukan dan solusi dalam penanganan Covid-19 guna persiapan new normal di Karo,” ajak Ade.
Menanggapi hal itu, Ketua Moderamen GBKP Pdt. Agustinus Purba mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh GMKI. “Pada prinsipnya, penanganan Covid-19 harus mematuhi disiplin protokol kesehatan, sehingga semua sudah siap dalam persiapan new normal di Karo. Disamping itu, masyarakat tidak kaku dan gamang menghadapi kehidupan baru,” jelas Agustinus.
Dalam kesempatan ini, Baltasar Tarigan memaparkan sejumlah konsep dan strategi menuju new normal yakni harus perlu diperhatikan kelonggaran stay at home, pada saat keluar rumah harus mematuhi protokol kesehatan, dengan pola hidup bersih dan sehat.
“Selain itu, kesiapan layanan kesehatan, implementasi program dan alokasi anggaran, sinergitas pemerintah kabupaten dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Begitu juga penerapan protokol kesehatan dalam sektor dan sub sektor kepatuhan masyarakat,” jelas Baltasar.
Menurutnya, selama dampak pandemi Covid-19, juga perlu diperhatikan ketahanan pangan desa dan daerah yang berimplikasi melemah, akses masyarakat/ daya beli menurun, masyarakat kehilangan pendapatan/ PHK, bertambahnya jumlah masyarakat miskin.
“Demikian juga bidang ekonomi, kegiatan dan pemulihan ekonomi boleh dimulai dengan syarat penyebaran dapat dikendalikan, sektor ekonomi andalan Karo perlu mendapat prioritas, dan yang diantisipasi sektor pertanian, terpukul oleh jalur distribusi dan daya serap pasar menurun,” ujarnya.
Lebih khusus di sektor pariwisata yang terdampak sangat signifikan dengan memperhatikan pembatasan sosial dan turunnya dampak sektor transport. “Semua ini kembali kepada kepatuhan dan kesadaran masyarakat, sedangkan kesadaran dapat dicapai melalui sosialisasi dan edukasi, edukasi efektif, partisipatif, stakeholder, kearifan lokal, budaya/adat dan agama,” pungkasnya.
Sementara, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH mengatakan, diskusi ini merupakan wadah bagian dari stakeholder pemerintah daerah dalam menerapkan kebijakan sebelum menentukan sikap. Terkait persiapan Karo menuju new normal, ia menyebut bahwa pihaknya sudah menyusun SOP yang dilakukan oleh OPD.
“Bila sewaktu-waktu new normal diterapkan di Karo, kita sudah siap melaksanakan. Masalah protokol kesehatan, sudah sering kita himbau dan sosialisasi melalui media ke tingkat desa bahkan kecamatan. Tentu kembali kepada masyarakat, apa yang diperbuat dan berbuat apa, disini dituntut kepatuhan masyarakat, kesadaran seperti diungkapkan dalam diskusi kita ini,” tutur Terkelin.
- FERRI